Manfaat Bunga Kamboja Sebagai Obat Kelamin - Buku Onlineku

Buku Onlineku

Berbagai Informasi Penting

Advertisement

test banner

Kamis, 30 Mei 2013

Manfaat Bunga Kamboja Sebagai Obat Kelamin

Kembang Kuburan alias bunga kamboja (Plumeria alba) ternyata menyimpan banyak manfaat. Bunga berkelopak lima ini tak hanya bisa digunakan untuk berbagai rangkaian ritual keagamaan, tetapi juga 'mengampuni' orang-orang berpenyakit kotor.

"Di balik kemistikan kamboja atau orang Jawa biasa menyebut semboja, ia menyembunyikan berbagai kebaikan buat manusia. Lewat akar, sirap kulit, getah, kuntum bunga dan daun yang eggan bergerombol, semboja diam-diam amat bermanfaat. Akarnya bisa 'mengampuni' orang-orang berpenyakit kotor," ujar Riang Gunawan Wangidjaja, Doktor Biologi IPB, dalam siaran pers Prohumasi Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dijelaskan, dengan meminum rebusan akar semboja, laki-laki penderita kencing nanah (gonorrhe) akibat suka 'jajan' pun disembuhkan. "Bisa jadi akar-akar semboja melalui remah-remah jenazah yang telah berubah menjadi unsur hara, memohon ampunan bagi sang pendosa tersebut. Memperingati para laki-laki agar insyaf kembali ke jalan benar," ujar Gunawan.

Bunga Kamboja

Pohon yang oleh masyarakat Bali digelari Jepun ini diyakini memiliki kekuatan penerang jiwa. "Istilah Jepun diambil dari bahasa negara Saudara Tua Kita, yang mengandung pengertian Nippon atau Nihon yang berarti Tanah Matahari Terbit. Simbol bunga Jepun banyak dijumpai pada relief kuil di sana. Pantas kiranya semboja kemudian digelari temple tree," katanya.

Tak hanya akar, getah kamboja juga punya beragam khasiat. Menurut mahasiswa S3 Biologi Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, getah semboja mematangkan bisul dan melunakkan katimumul serta kutil. Bahkan lebih hebat dibanding Colomax .

Penyembuhan dengan memakai Colomax bikin sakit si penderitanya. "Sedangkan getah kamboja tidak. Getah kamboja mampu mengiritasi kulit dengan sedikit radang ringan, sehingga nanah akan keluar dan tidak merusak syaraf. Jadi tidak menimbulkan sakit", ujarnya.

Lebih lanjut, bapak tiga anak itu mengatakan, sifat anestesia ini dapat mengatasi rasa sakit pada gigi, baik akibat karies maupun sakit pada permulaan perawatan orthodontik (perataan gigi geligi). Di samping itu dapat mempercepat pergeseran gigi akibat tekanan alat pegas yang digunakan saat perawatan othodontik. Sebenarnya penggunaan getah semboja sebagai obat alternatif bukanlah hal baru.

"Secara tradisional orang tua dahulu telah memanfaatkan getahnya sebagai pengurang rasa sakit akibat gigi berlubang, mengobati gusi bengkak, dan demam", tuturnya.

Selain getah, daun semboja bisa mengobati bisul bernanah. Caranya, ambillah daun semboja yang diolesi minyak kelapa kemudian tempelkan pada bagian sakit. Niscaya bisul akan kempes. Sirap kulit semboja yang ditumbuk halus dan direbus air satu cerek sampai mendidih, lalu digunakan untuk mandi dan digosokkan ke badan bisa menyembuhkan penyakit patek (frambusia).

Sementara di Cina dan Bali helaian mahkota semboja kering sering dikonsumsi sebagai seduhan teh. Mirip semerbak melati dalam teh merek Dandang Pekalongan. Bila keluarga Anda ingin mencoba. Jangan terlalu pekat.

"Alamat anggota keluarga Anda akan mengantri di depan kamar mandi. Sebab minuman ini kadang-kadang menimbulkan efek samping meningkatkan frekuensi buang air hingga berlanjut ke diare. Namun bagi penderita sembelit ramuan teh istimewa ini amat berguna memperlancar pengeluaran sisa metabolisme tubuh," katanya.

Rahasia semboja tadi menarik hati Riang untuk meneliti lebih jauh mengenai senyawa yang terkandung didalamya. Bunga semboja diidentifikasi Riang mengandung alkaloid, steroid, tanin, flavonoid dan saponin, sedang ekstrak bunga hanya steroid. Secara kasar getah semboja terdapat alkaloid, tanin, flavonoid dan tripterpenoid, tapi yang terdeteksi pada ekstrak getah hanya triterpenoid pentasiklik.

"Dengan teknologi modern, fraksi aktif dari bunga dan getah semboja tersebut dapat diproduksi masal sebagai obat, bahan antibakteri dan fraksi aktif untuk mempermudah pergeseran gigi", katanya.

Lebih menggembirakan lagi hasil uji coba pada sel fibroblas jaringan ayam, mencit dan kelinci bunga, getah dan ekstraknya tidak toksik. Tentu ini merupakan suatu harapan baru di dunia kedokteran gigi.

*radar banjarmasin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here