TNUMKS - Buku Onlineku

Buku Onlineku

Berbagai Informasi Penting

Advertisement

test banner

Jumat, 06 September 2013

TNUMKS


Materi Tentang AWAN, tipe awan

Tipe AWAN
Tipe Awan Cirrus
• Terbentuk pada lapisan tinggi (16.000-20.000 ft)
• Komposisi pada umumnya terdiri dari kristal es
• Umumnya berwarna putih dan bentuknya sangat halus
• Arah gerakan dari barat ke timur
• Bentuknya terputus-putus akibat tiupan dari angin kencang lapisan atas (jetstream)
Awan-awan Stratus
  • Awan-awan stratus biasanya berada pada bagian terbawah dari awan-awan rendah
  • Sering terlihat seperti udara mendung yang menutupi langit dan kadang-kadang terpencarpencar
  • Setiap unsur-unsur awan stratus mempunyai tepi sangat tidak begitu jelas yang dibandingkan dengan awan kumulus
  • Kabut merupakan awan stratus yang terbentuk dipermukaan bumi
Tipe Stratus
  1. Cirrostratus (Awan tinggi) biasa disebut Halo disekitar matahari/bulan
  2. Altostratus (Awan menengah) sinar matahari terlihat menjadi suram
  3. stratus (Awan rendah) kadang-kadang matahari tidak terlihat (kabut tebal)


Awan-awan Cumulus

  • Awan-awan cumulus adalah awan yang mengembang (seperti popcorn atau kembang kol)
  • Sering diidentikkan dengan pergerakan vertikal udara
  • Sel cumulus dapat berdiri sendiri atau bergabung satu sama lain membentuk cluster (kelompok) awan
  • Dasar awan cumulus mirip dengan awan stratus jika dilihat tegak lurus
  • Cumulus yang tebal dapat membuat langit menjadi gelap (menutupi sinar matahari)
Tipe Cumulus
  1. Cirrocumulus (tinggi) “Mackerel sky”
  2. Altocumulus (menengah)
  3. Stratocumulus (rendah)
Cumulonimbus (Cb)
  • Adalah awan konvektif dengan dasar awan yang sangat gelap
  • Berkembang secara vertikal (ketebalan sampai beberapa km)
  • Puncak awan dapat berbentuk landasan (anvil)
  • Dapat menyebabkan berbagai jenis presipitasi (mis : shower yang kuat, salju, hail, kilat dan tornado)
  • Cb berkaitan erat dengan pengumpulan energi yang amat kuat serta kejadian downdraft dan updraft yang kuat
contoh awan cumulonimbus

Materi AFTN Inteligent Teleprinter

      Secara hardware AFTN Intelligent Teleprinter sama seperti suatu computer tetapi teleprinter ini memiliki program AFTN untuk mendukung opersi penyaluran berita penerbangan. Hardware adalah seperangkat alat-alat elektronik yang disusun sedemikian rupa sehingga satu sama lain dapat berhubungan dan ketergantungan, yang membentuk suatu unit computer.

     Teleprinter ini terdiri dari Card-card yang berisi IC (Integrated Circuit) yang sering disebut micro chip, keyboard, VDU/CRT/Screen, disk drive, printer, dan ditambahkan ATS card agar dapat berkomunikasi secara current loop, tetapi jika tidak menggunaka ATS Intelligen teleprinter hanya dapat berkomunikasi secara serial (RS232),  secara diagram block AFTN Teleprinter dapat digambarkan sebagai berikut.

Unit Hardware.
a.   Central Processing Unit (CPU).
CPU merupakan pusat pengolahan data dan pusat pengontrolan seluruh operasi hardware dari computer. CPU terdiri dari beberapa bagian yang saling berkerja sama dan ketergantungan antara unit satu dengan lainya. Satuan kecepatan CPU memproses data adalah MIPS (Millions Instruction Per Second), yaitu jutaan intruksi dapat dikerjakan oleh computer dalam setiap detiknya.
Didalam CPU terdapat beberapa komponen yang sudah dibebani tugas sesuai dengan kemampuan atau fungsinya masing-masing. Komponen-komponen ini antara lain, seperti Control Unit, ALU (Arithmatic and Logical Unit) dan Internal Memory. Atara komponen yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling berkerja sama untuk mengolah data sehingga menjadi satu output (keluaran), dan jika digambarkan diagram block CPU sebagai berikut.
Blog diagram CPU

-  Control Unit.
Merupakan salah satu unit CPU yang bertugas mengontrol (melakukan supervise) terhadap operasi komputer secara keseluruhan. Salah satu tugasnya yaitu mengambil instruksi (program) dari internal storage, menganalisa intruksi, mengontrol intruksi ke bagian-bagian lain, dan menyimpan hasil ke internal storage.
-  Arithmatic and Logical Unit (ALU).
Tugas bagian ini antara lain untuk operasi-operasi arithmetic (arithmetic operations), operasi-operasi logika (logic operation), serta manipulasi bit (bit manipulation seperti pencarian record, penyisipan, dan sebagainya).
-  Internal Storage.
Memory yang digunakan untuk menyimpan program dan data yang sedang diolah ataupun diproses oleh computer.

Secara garis besar arus proses dari CPU, pertama seluruh instruksi-instruksi (program) dan data dibaca dari media rekaman lalu disimpan dalam internal storage, lalu secara baris-perbaris, instruksi perinstruksi, control unit mengambil (membaca) dari internal storage kemudian menganalisa (kebenaran instruksi), kemudian melaksanakan, dan terahir menyimpan hasilnya. Waktu melaksanakan instruksi,  misalnya proses aritmatika
A = 10 * 7 / (4+12)
Mamaka control unit menyerahkan proses tersebut dan mengirim ke ALU, contoh lain misalnya
 IF A > 5 THEN ….

Control unit juga menyerahkan proses ini dan mengirim ke ALU untuk dilaksanakan. Setelah itu hasilnya akan dikembalikan lagi oleh ALU ke control unit, dan hasilnya akan disimpan oleh control unit di internal storage. Jika hasil tadi dibutuhkan maka control unit akan mengambilnya lagi. Jika hasil atau suatu perintah dari program meminta untuk mencetak baik pada layar monitor atau printer, maka control unit pula yang akan mengirimkanya, jadi control unit sangat berperan dalam suatu pengolahan data, walaupun demikian kita tidak dapat mengesampingkan tugas internal storage dan ALU. Maka secara sekematik arus kerja CPU dapat dilihat pada gambar berikut.
Diagram Block Arus kerja CPU

b.  Input Output Unit (I/O Unit).
Input Output Unit adalah devices yang merupakan komponen hardware yang lazim disebut dengan Peripheral Equipment. Input output Unit merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan CPU dengan media I/O (media perekaman seperti diskette, pita magnit, kartu berlubang dan sebagainya.

diagram blok input/output unit

Input Output Unit dibagi tiga jenis yaitu :
1.     Input Unit.
2.     Output Unit.
3.     I/O Unit.

-  Input Unit.
Input unit adalah peralatan (device) yang menghubungkan media input dengan CPU, dan berfungsi untuk membaca, mentransfer dan mengirim data dari media input ke CPU, salah satunya yang termasuk input unit adalah keyboard.
-  Output Unit.
Output Unit adalah suatu device yang menghubungkan CPU dengan media output, yang berfungsi untuk mengirim, mentransfer dan menulis data yang telah diolah oleh CPU ke media output, Yang termasuk dalam output unit adalah :
a.     Display Unit (layar monitor).
b.     Printer.
-  Input/Output Unit.
Input/output unit adalah device yang berfungsi ganda, baik sebagai input unit maupun Output Unit sehingga input/output unit dapat membaca dan menulis (read/write) pada media input output unit, yang termasuk dalam input output unit adalah :
a.     Magnetic Disk Unit.
b.     Magnetic Tape Unit.
c.      Cassette Unit.

VSAT (Very Small Aperture Terminal)

     Sebelumnya saya telah membahas mengenai fasilitas komunikasi penerbangan yang mana salah satu pembahasan adalah AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Center) dimana peralatannya ini dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu: Switching/AMSC (Automatic Message Switching Center), Teleprinter/terminal (penerima/pengeditan/pengiriman) dan Transmisi. sekarang saya akan membahas tentang transmisi dari AFTN yang merupakan media penghubung antara AMSC dengan AMSC dan AMSC dengan Teleprinter, biasanya berupa kabel, leased channel, radio link dan VSAT serta peralatan HF SSB T/R. pada pembahasan ini akan mengupas seputar VSAT (Very Small Aperture Terminal).  

Defenisi VSAT
VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah suatu perangkat transceiver satelit yang berukuran kecil unuk komunikasi data, suara dan fax yang handal antara beberapa site-disebut dengan earth station yang tersebar secara geografis. kata-kata "very small" pada akronim VSAT berhubungan dengan ukuran diameter piringan antena.

Modem VSAT 

Antena VSAT

Kerugian VSAT
  • Delay, sekitar 250 ms on single hop yaitu cara kerja VSAT pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran, dari VSAT ke Hub Station dan dari Hub Station ke VSAT yang dituju. untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu 0,25 detik,karena dua kali pancaran maka waktu yang dibutuhkan menjadi 0,5 detik sehingga dalam komunikasi terdpat delay inheren kurang lebih 5 detik.
  • Fading, sinyal satelite mengalami pelemahan karena cuaca buruk maupun kabut seperti Ku atau Ka band.
  • Interference,jaringan yang beroperasi pada C-band rentan terhadap interferensi dari sinyal-sinyal microwave terrestrial.
Keuntungan VSAT
  • Cost-effective
  • mudah dalam instalasi
  • manajement jaringan tersentralisasi
  • satelite dapat men-cover daerah yang sangat luas meliputi daerah luar maupun yang terpencil (nasional, regional maupun international)
  • mendukung kecepatan data yang tinggi
  • dapat terhubung dengan jaringan lain termasuk PSTN, dan cellular telephone system.
 SPACE SEGMENT
      Space segment pada dasarnya terdiri dari satelite di ruang angkasa yang menghubungkan banyak stasiun di bumi. satelite itu sendiri dapat dibayangkan seperti suatu aktif repeater yang besar yang ada di ruang angkasa 
Tipe orbit satelite:
  • LEO (Low Earth Orbit)   : 500 to 900 km (need constellation for continous service)
  • MEO (Medium Earth Orbit) : 5.000 to 1.200 km (need constellation for continous service)
  • GEO (Geostationery Orbit) : 36.000 km (perfectly circullar and lies in the plane of  equator)

Teori AMSC

Pengertian AMSC
    AMSC (Automatic Message Switching Centre) adalah Suatu sistem pengatur penyaluran berita (Message switching) berbasis komputer yang bekerja secara Store and Forward artinya berita masuk ke AMSC disimpan lalu disalurkan sesuai dengan address yang dituju. Fungsi yang dilakukan oleh AMSC`adalah menerima berita, memproses berita, menyalurkan berita sesuai dengan prioritas yang ada serta memberikan respon terhadap berita khusus.
Pemrosesan Berita meliputi :

  • Identifikasi Berita
  • Penyaringan Berita (Filtering Message) sesuai dengan Format yang dikenal
  • Perbaikan Berita yang menyimpang tapi masih dalam batas toleransi Sistem
  • Penyimpanan Berita
  • Pengalamatan Berita
  • Pemberian Respon terhadap Berita sesuai dengan aturan yang ada

Karena Sistem AMSC digunakan untuk lingkungan penerbangan, maka sistem AMSC harus mengikuti standar format dan aturan penanganan berita yang ditetapkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 10 Volume II untuk jaringan AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Network).


AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Network)

    AFTN adalah suatu Sistem Jaringan yang digunakan untuk Komunikasi Data Penerbangan antara Satu Bandara dengan Bandara lainnya. Komunikasi Data Penerbangan ini sangat penting karena berguna untuk mengirimkan Jadwal Penerbangan, Berita Cuaca dan Berita lain yang berhubungan dengan Penerbangan.
    Dalam sistem AFTN di Bandara menggunakan peralatan yang dinamakan AMSC (Automatic Message Switching Centre) yaitu sistem komunikasi data penerbangan yang berbasis komputer.
     Setiap Bandara mempunyai alamat yang tidak sama dan terdiri dari 4 karakter alfabet yang menunjukkan alamat Bandara tersebut dan 3 karakter alfabet yang menunjukkan unit disuatu Bandara dan 1 karakter alfabet yang menunjukkan Filler.
Contoh:
Alamat Unit Briefing Office Bandara Juanda Surabaya
WARRYOYX
WARR : Alamat AMSC Bandara Juanda Surabaya
YOYX : Alamat Briefing Office Bandara Juanda Surabaya
Alamat Briefing Office Bandara Soekarno Hatta Jakarta
WIIIYOYX
WIII : Alamat AMSC Bandara Soekarno Jakarta
YOYX : Alamat Briefing Office Bandara Soekarno Hatta Jakarta
Address AFTN di Indonesia
FORMAT BERITA AFTN
Format Berita AFTN terdiri dari :
A. Heading
B. Address
C. Origin
D. Text/Isi Berita
E. Ending
A. Heading :
Heading terdiri dari :
1. Start Of Message (SOM) berupa Karakter ZCZC diikuti dengan Spasi
2. Transmission Identification, terdiri dari :
    a. Circuit Identification (ID), terdiri dari 3 Karakter Alfabet
        - Karakter Pertama mengidentifikasikan Pengirim
        - Karakter Kedua mengidentifikasi Penerima
        - Karakter Ketiga mengidentifikasi ID Saluran
    b. Channel Sequence Number, terdiri dari 3 Digit dan bernilai dari 0000 sampai 9999
        Setiap Channel harus mempunyai Nomor Urut sendiri dan Nomor ini 
        harus kembali ke 1 (Reset) pada saat Jam 00.00 GMT (Pergantian hari).
    c. Time Of Transmission, terdiri dari DDmmss
        DD = Tanggal mm = Jam ss = Menit
        Time Of Transmission berubah sesuai Jam Pengiriman/saat Berita terkirim.
Contoh Heading :
ZCZC RIA0025 250810
artinya :
Berita ke 25 dikirim dari Channel A dari Stasiun A ke Stasiun B pada Tanggal 25 Jam 08 dan Menit ke 10.

B. Address :
Address terdiri dari :
1. Priority Indikator, berupa 2 Karakter yang menunjukkan Prioritas Berita 
    yang diberikan pada saat Berita dibuat
    Prioritas Berita :
    - SS = Berita Penting/Darurat yang harus segera tiba ditujuan
    - DD = Berita yang perlu penanganan khusus
    - FF = Berita Penerbangan Umum
    - GG = Berita Meteorologi/Penerbangan Regular/Administrasi
    - KK = Berita Reservasi/Jawatan Penerbangan Umum
2. Address Indikator, terdiri dari :
a. Location Indikator, berupa 4 Karakter Alfabet yang menunjukkan lokasi Tujuan
b. Organisation Address, berupa 3 Karakter Alfabet yang menunjukkan Organisasi Tujuan
c. Filler, berupa satu Karakter Alfabet X
Contoh Address :
FF WAAAYOYX
artinya :
FF : Prioritas Berita
WAAAYOYX : Address Indikator
WAAA : Location Indikator/Lokasi AMSC Tujuan
YOY : Organization Addressed/Organisasi Tujuan (Unit)
X : Filler
C. Origin
Origin terdiri dari :
1. Filling Time, mempunyai Format DDhhmm yaitu DD = Tanggal, mm = 
    Jam dan mm = Menit pada saat Berita dibuat.
2. Origin Indikator terdiri dari :
    a. Location Indikator, berupa 4 Karakter Alfabet yang menunjukkan lokasi Asal
    b. Organisation Address, berupa 3 Karakter Alfabet yang menunjukkan Organisasi Asal
    c. Filler, berupa satu Karakter Alfabet X
Contoh Origin :
251025 WIIIYOYX
artinya :
251025 : Tanggal 25, Jam 10 dan Menit ke 25 Berita dibuat
WIIIYOYX : Origin Indikator
WIII : Location Indikator/Lokasi AMSC Asal
YOY : Organisation Address/Organisasi Asal (Unit)
X : Filler

D. Text/ Isi Berita
Panjang Text tidak boleh lebih dari 1800 Karakter
F. Ending/End Of Message (EOM)
Berupa 4 Karakter Alfabet NNNN

SERVER AMSC :
    Server AMSC adalah Tempat Pemrosesan Berita dimana Server AMSC terdiri dari AMSC A dan AMSC B.
 Tampilan AMSC pada server 1 sampai 16

Tampilan AMSC pada server 17 sampai 32


Keterangan :
Inf              : Informasi tiap Channel
Init             : Format Removable Storage
Date           : Untuk setting (Bulan/Tanggal/Tahun)
Time           : Untuk setting waktu (Jam : Menit : Detik)
Amsc          : Informasi AMSC
dwn             : Untuk Shutdown AMSC
A                 : Untuk mengaktipkan AMSC A
X                 : Untuk keperluan Instalasi
01/21/2002  : Menunjukkan Tanggal, Bulan dan Tahun
12:15:23      : Menunjukkan waktu Jam, Menit dan Detik
001 → 003  : 001 Menunjukkan Channel
                      003 Menunjukkan Correction
Mon            : Menunjukkan Channel yang dimonitor
Circ             : Circuit (TfRf, TfRn, TnRf, TnRn)
Tsq              : Menunjukkan Transmit Sequence Number yang akan datang
Rsq              : Menunjukkan Receiver Sequence Number yang akan dating
Altr │pri
000 │1         : Menunjukkan Channel yang dialternate dan Priority
                     (1 → SS, 2 → DD & FF, 3 → GG & KK, 123 → semua Priority)
Q                  : Menunjukkan antrian Berita pada Saluran tersebut

Thursday, May 30, 2013


Klasifikasi AWAN

   
Sekarang kita bercerita tentang awan, Awan adalah Kumpulan dari titik-titik air atau kristal es yang terlihat dan mengapung di udara. mengapa awan? kondisi cuaca saat melakukan suatu penerbangan sangatlah berperan penting karena menyangkut keselamatan selama penerbangan. sebelum terbang seorang pilot senantiasa mendapatkan laporan cuaca seperti kecepatan angin, visibility atau jarak pandang dan juga jenis awan apa yang ada pada saat itu. sehingga pilot dapat memutuskan untuk terbang atau membatalkan penerbangannya ataupun membatalkan pendaratannya disuatu bandara karena alasan cuaca buruk.

Klasifikasi Awan
Sistem Klasifikasi Awan diperkenalkan oleh Luke Howard tahun 1803 dan dipakai sampai dengan saat ini, nama-nama awan berasal dari bahasa Latin. terdapat dua bagian dari nama Awan diambil berdasarkan Bentuk (mis: cirrus, stratus, cumulus) dan Ketinggian (mis : dasar awan dan perluasan vertikal).
Bentuk dan Ketinggian Awan
  • Bentuk
          - Cirrus      = Keriting dan menggumpal (curly and wispy)
          - Stratus     = berlapis-lapis
          - Cumulus   = gumpalan yang menutup langit dan bentuknya seperti timbunan
  • Ketinggian
         - Cirro         = tinggi (tinggi dasar awan sekitar 20,000 ft)
         - Alto          = menengah (tinggi dasar awan 7,000-20,000 ft)
         - Nimbo      = awan yang menghasilkan hujan
4 Kelompok klasifikasi awan berdasarkan ketinggian
  • Awan Tinggi / Cirrus (16,000 – 43,000 ft) Cirrus, Cirrostratus, Cirrocumulus
  • Awan Menengah / Alto (6,500 – 23,000 ft) Altostratus, Altocumulus
  • Awan Rendah / Stratus (permukaan sd 6,500 ft) Stratus, Stratocumulus, Nimbostratus
  • Awan Vertikal Cumulus, Cumulonimbus


materi VHF-ER

Very High Frequency-Extended Range
(VHF-ER)
    Pelayanan komunikasi dalam penerbangan sangat berperan penting terhadap lalu lintas penerbangan yang teraturefisien dan ekonomis, dimana peran komunikasi ini terkait hubungan operator didarat dengan pilot yang terbang dari satu lokasi ke lokasi tujuannya. untuk itu digunakanlah sebuah peralatan komunikasi yang dapat menjangkau area terbang sang pilot.
    peralatan komunikasi antara pilot dengan petugas controller menggunakan VHF-A/G yang mana pada unit ADC/APP/ACC melakukan pengontrolan pergerakan pesawat sesuai dengan bagian masing-masing. karena keterbatasan jangkauan pancaran dari VHF-A/G ini sehingga pada daerah-daerah tertentu yang menjadi kawasan pengontrolan tidak dapat tercover sehingga dipasanglah VHF-ER ini.
    Antena VHF yang sangat tinggi ditempatkan didaerah pegunungan atau didaerah dataran tinggi, selanjutnya dibangun stasiun radio untuk penempatan peralatan dimaksud sehingga dapat menjangkau daerah yang sangat luas sesuai kebutuhan pelayanan penerbangan (ACC-area). power dari peralatan ini sebesar 100 watt - 200 watt tergantung kebutuhan area jangkauan yang dikehendaki, letak geografis penempatan alat tersebut terkait seberapa jauh pancaran yang diharapkan.untuk transmisi VHF-ER ke stasiun Center ini sendiri menggunakan V-SAT.
Antena VHF-ER

     sebenarnya fungsi VHF-ER ini adalah memperkuat sinyal dari peralatan utama yang mana peralatan utama ditempatkan di bandara yang bertanggung jawab terhadap pelayanan lalu lintas udara misalkan Bandar Udara Sultan Hasanuddin makassar sebagai center di bagian timur sedangkan Bandar Udara Soekarno Hatta jakarta sebagai center bagian barat. sedangkan untuk VHF-ER sendiri yang ada di indonesia ditempatka didaerah-daerah seperti Gunung Linten Aceh, Pekan Baru, Sidikalang, Sibiru-biru, Pangkal Pinang, Palembang, Tanjung Pandan, Tangkuban Perahu, Pangandaran, Jangli Semarang, Gedangan Surabaya, Kintamani Bali, Pontianak, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Tarakan, Muara teweh, Balikpapan, Palu, Malino,Bukit Kendari, Waingapu, Kupang, Makauwembeng Manado, Gunung Nona Ambon, Sorong, Saumlaki, Biak, Timika, Merauke, Bontang, Galela, Jayapura.



Jangkauan Fasilitas VHF-ER di Indonesia
jangkauan VHF-ER pada Upper Control Area (UTA) dari FL245 sampai FL460

Tuesday, May 28, 2013


Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN)

     Kali ini saya akan membahas bagian dari komunikasi radio penerbangan tetap atau Aeronautical Fixed Service (AFS). pertama saya akan memberikan penjelasan tentang Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN), semoga bahan ini bermanfaat bagi pembaca semua. trima kasih
Pengertian AFTN
Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN) adalah suatu sistem internasional jaringan tetap penerbangan yang disediakan, sebagai bagian dari layanan tetap penerbangan,untuk pertukaran pesan dan /atau data digital antar stasiun tetap penerbangan dan memiliki karakteristik yang sama dan yang kompatibel.

Jenis berita AFTN
Ada 7 jenis berita (message) yang berlaku pada sistem AMSC yaitu:
  • Normal Message
  • Service message
  • Outstation message
  • Priodic message
  • Test message
  • Anknowledgement message
  • duplicated message
1. Normal Message
    yaitu berita dari pemakai yang harus disalurkan ke alamat tujuannya. terdapat dua macam format berita,  yaitu ITA-2 dan IA-5

2. Service Message
   yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC dikarenakan kesalahan yang terdeteksi oleh sistem dari suatu berita yang masuk. service message ini akan dikirimkan ke stasiun pengirim dan ke posisi supervision & correction terminal.

3. Outstation Command
    yaitu berita yang dialamatkan ke sistem dan berisi perintah yang akan dilaksanakan oleh sistem secara otomatis.

4. Priodic Message
    yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem amsc secara priodik. jenis berita ini terdiri atas 2 macam yaitu Channel Continuity check dan Midnight check.
Channel Check untuk menjamin bahwa saluran tetap terhubung baik (tidak putus), maka stasiun luar akan menerima sebuah "channel Continuity Check Message" dengan standar interval tertentu.
"Channel Check Message" dapat aktif dan di-non-aktifkan dengan instruksi (supervisory command)
Midnight Check setiap stasiun luar akan menerima "Number Comparison Message" pada jam 00:00 UTC.
nomor urut berita dari berita yang terakhir dikirim ke stasiun tersebut dan nomor urut berita dari berita yang terakhir diterima dari stasiun tersebut, bersama-sama dengan tambahan informasi statistik akan ditampilkan.  

5. Test Message
    yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC untuk tujuan test pada suatu saluran yang dikehendaki.

6. Acknowledgement Message
    Seluruh sinyal Anknowledgement yang dibangkitkan oleh sistem akan dicetak pada saluran "Reject Intercept Position"
ada dua macam sinyal Anknowledgement yang dihasilkan yaitu :
  • SS Message Acknowledgement
  • Out Station Command Acknowledgement
  •  
7. Duplicate Message
    Pada saat sistem melaksanakan instruksi retrieval dan mengirimkan berita-berita yang diminta, maka secara otomatis sistem akan meng-copy-nya pada "Reject Intercept Position/Correction"
Format Berita AFTN
 pada sistem AMSC terdapat dua format berita yang tersedia sesuai dalam peraturan ICAO annex 10 volume II yaitu
1.  Format Berita - International Telegraph Alphabet No.2 (ITA-2)
     Heading
      a) start of message signal, the character ZCZC
      b) Transmission Identification comprising;
          - circuit identification
          - Channel seuence number
      c) additional service information (if necessary)
          - one SPACE
          - no more then ten character
          - spacing signal 
     Address 
      a) alligment function [<=]
      b) priority indicator
      c) addressee indicator(s)
      d) alligment function [<=]
     Priority
      message category indicator
      distress messages.........................SS
      urgency messages.........................DD
      flight safety messages....................FF
      meteorological messages...............GG
      flight regularity messages...............GG
      aeronautical information services messages.....................GG
      aeronautical administrative messages..............................KK
      service messages..........................(as appropriate)
     Origin 
      a) filing time
      b) originator indicator
      c) priority alarm (when necessary)
      d) optional heading field
      e) alligment function [<=]
      Text 
      Ending 
       a) the page-feed seuence consisting of 7 line feeds [=======]
       b) the end of message signal, consisting of the letter N, appearing FOUR times in undivided suuence.
           NNNN   
2.  Format berita - International Alphabet No.5 (IA-5) 

     Heading
      a) start of heading (SOH) character 0/1
      b) Transmission Identification comprising;
          - circuit identification
          - Channel seuence number
      c) additional service information (if necessary)
          - one SPACE
          - no more then ten character
     
     Address 
      a) alligment function [<=]
      b) priority indicator
      c) addressee indicator(s)
      d) alligment function [<=]
     Priority
      message category indicator
      distress messages.........................SS
      urgency messages.........................DD
      flight safety messages....................FF
      meteorological messages...............GG
      flight regularity messages...............GG
      aeronautical information services messages.....................GG
      aeronautical administrative messages..............................KK
      service messages..........................(as appropriate)
     Origin 
      a) filing time
      b) originator indicator
      c) priority alarm (when necessary)
      d) optional headinginformation
      e) alligment function [<=]
       f) start of text character, character 0/2 (STX) 
      Text 
       the text of messages shall be drafted in accordance with material permitted in AFS message and shall      consist of all data between STX and ETX.
      Ending 
       a) an alligment function following the last line of text
       b) page feed character, character 0/11 (VT)vertical tape
       c) end of text character 0/3 (ETX)
Indonesia AFTN NETWORK

Monday, May 27, 2013


HF-SINGLE SIDE BAND dalam Komunikasi Penerbangan

Pengertian HF-SSB
    Peralatan komunikasi yang digunakan untuk melakukan pertukaran berita penerbangan melalui suara (untuk kordinasi antar unit-unit ATS/Air Traffic Service) dalam bentuk single side band. peralatan ini digunakan pada bandara-bandara kecil yang merupakan penunjang fasilitas Aeronautical Telecommunication Network (ATN) untuk unit ATS yang belum memiliki AMSC (Automatic Message Switching Center), difungsikan untuk melakukan komunikasi point to point.
Pengenalan HF-SSB
     Pada peralatan HF-SSB menggunakan sinyal AM yang memuat carrier dan dua side band, masing-masing berisi semua informasi yang ada si sinyal modulasi. sinyal AM memiliki bandwith yang lebar dan power pancaran akan menjadi besar. dalam komunikasi standar, bandwith akan dibatasi. apabila sinyal AM digunakan maka kedua side band akan dipancarkan. penggunaan salah satu side band akan menjadi efesien dalam komunikasi.
Overview of SSB
  • Apabila menggunakan mode AM (DSB), maka setiap kita menekan PTT, gelombang pembawa (carrier) langsung terpancar walaupun belum ada modulasi.
  • pancaran carrier dengan tanpa modulasi tersebut sebenarnya merupakan suatu pemborosan.
  • pemborosan tersebut dapat dihilangkan dengan menggunkan balance modulator.
  • gelombang pembawa (carrier) hanya terpancar bila ada modulasi, pancaran semacam ini dinamakan pancaran Double Side Band Suppressed Carrier (DSBSC)
  • sinyal SSB dihasilkan dengan dua cara yaitu Metode Phase Shift dan Metode filter
  • metode phase shift tidak menggunakan filter (secara digital)
  • metode filter menggunakan balance modulator

sinyal yang dihasilkan oleh modulator AM (DSB)
sinyal AM (DSB) dalam domain frekwensi
Modulator menggunakan phase shift
Metodemenggunakan balance modulator (balance mixer)
Kontruksi sinyal SSB

Materi Air Traffic Service

A.  Pengertian Pemandu Lalu Lintas Udara (ATC)
    Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control, ATC) adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi. ATC atau yang disebut dengan Air Traffic Control juga berperan dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara). ATC adalah rekan terdekat pilot selama di udara, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeuvering area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi, Clearence/mandat kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan. ATC merupakan salah satu media strategis untuk menjaga kedaulatan suatu wilayah/suatu negara 
B. Tujuan Pelayanan ATC
       Berikut ini adalah tujuan pelayanan lalu lintas udara yang diberikan oleh ATC berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170.
  1. Mencegah tabrakan antarpesawat.
  2. Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
  3. Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
  4. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
  5. Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang dipersyaratkan.
C. Pembagian Pelayanan Lalu Lintas Udara
      Sesuai dengan tujuan pemberian Air Traffic Services, Annex 11, International Civil Aviation Organization (ICAO),1998, Pelayanan Lalu Lintas Udara terdiri dari 3 (tiga) layanan yaitu:
Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controll Service), pada ruang udara terkontrol (Controlled Airspace) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
  1.  Aerodrome Control Service : Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Fligh Information  Service, dan Alerting Service yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yang beroperasi atau berada di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing, dan yang berada di kawasan manoevering area, yang dilakukan di menara pengawas (control tower). unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Aerodrome Control Tower (ADC)
  2. Approach Control Service : Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada pesawat yang berada diruang udara sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat, terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan instrumen flight rule (IFR). unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Approach Control Office (APP).
  3. Area Control Service : Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada penerbang yang sedang menjelajah (en-route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Area Control Centre (ACC). 
Pelayanan Informasi Penerbangan (Flight Information Service) : Flight Information Service adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberikan berita dan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk keselamatan, keamanan, dan efisiensi bagi penerbangan.
Pelayanan keadaan darurat (alerting service) : Pelayanan keadaan darurat adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberitahukan instansi terkait yang tepat, mengenai pesawat udara yang membutuhkan pertolongan search and rescue unit dan membantu instansi tersebut, apabila diperlukan.

FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN (AERONAUTICAL COMMUNICATION FASILITIES)

FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN
(AERONAUTICAL COMMUNICATION FACILITIES)
Assalamualaikum Wr.Wb kali ini saya mencoba memberikan sedikit artikel mengenai materi dalam komunikasi penerbangan, semoga para pembaca lebih mengetahui dalam dunia penerbangan, komunikasi yang terjadi antara penerbang (pilot pesawat udara) dan petugas pengontrol di darat atau disebut pengatur lalu lintas penerbangan (Air Traffic Controller) dan juga antar petugas didarat menggunakan alat komunikasi yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan (aeronautical fixed service/AFS)
2. Peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan (aeronautical mobile service/AMS)
A. Aeronautical Fixed Service (AFS)
    Peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan atau biasa disebut layanan tetap penerbangan adalah hubungan komunikasi antar tempat-tempat yang tetap dan tertentu (poin to point), terutama disediakan untuk keselamatan lalu lintas penerbangan dan terselenggaranya penerbangan secara teratur, efesien dan ekonomis.
hubungan poin to point ini diperlukan oleh unit-unit keselamatan penerbangan meliputi :
  1. Inter-area communication yaitu hubungan antara pusat-pusat keselamatan pengawasan lalu lintas penerbangan ACC/FIC/FSS dengan ACC/FIC/FSS yang berbatasan.
  2. Intra-area communication yaitu hubungan antara ACC/FIC/FSS dengan unit APP/ADC/AFIS yang berada dalam daerahnya.
istilah-istilah diatas akan dibahas pada artikel selanjutnya.
dalam hubungan ini juga termasuk keperluan berita dari/antara kantor-kantor Meteo, Notam, RCC, dan dalam batas-batas tertentu antar kantor perusahaan penerbangan.

Jenis dan sistem komunikasi AFS
  1. Printed Communication yaitu berita penerbangan yang dipertukarkan dalam bentuk berita tertulis yang dicetak. jenis ini dipergunakan pada komunikasi AFTN (Aeronautical Fixed telecommunication Network)
  2. Speech Communication yaitu pertukaran berita dilakukan secara langsung khusus untuk pertukaran informasi dan koordinasi dalam pengawasan lalu lintas penerbangan. dipergunakan untuk keperluan unit-unit ATS (air traffic service) direct speech serta fix voice communication coordination
Fasilitas atau Peralatan AFS
  1. AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Network)
  2. AMSC ( Automatic Message Switching Center)
  3. VSCS (Voice Switching & Control System)
  4. AMHS (Aeronautical Message Handling System)
  5. HF (high Freuency)
  6. VSAT (Very Small Aparture Terminal)
  7. ATIS (Automatic Terminal Information Service)
  8. PABX (Private Automatic Branch Exchange)
  9. VOICE RECORDER
  10. HF Data Link
  11. Radio Link
B. Aeronautical Mobile Service (AMS)
     Perlatan Komunikasi lalu lintas penerbangan atau biasa disebut komunikasi radio penerbangan bergerak adalah hubungan atau komunikasi radio timbal balik antara pengawas lalu lintas penerbangan ACC/APP/ADC/AFIS/FSS/FIC dengan pilot pesawat terbang dalam rangka untuk pertukaran berita untuk keperluan pengendalian operasi lalu lintas penerbangan secara aman, lancar dan teratur.
     secara umum komunikasi penerbangan bergerak (Aeronautical Telecommunication Service) terdiri dari dua jenis yaitu :
  1. Komunikasi Aktif (controlled airspaced)
  2. komunikasi pasif (uncontrolled airspaced)

Fasilitas komunikasi penerbangan untuk menunjang layanan aeronautical mobile service antara lain 
  • untuk komunikasi aktif : fasilitas komunikasi VHF-A/G yang dilengkapi dengan fasilitas recorder dan Fasilitas VHF-ER berada di lokasi-lokasi luar bandara untuk memperluas jangkauan bandara sehingga sesuai dengan ruang udara ACC
  • untuk komunikasi pasif : fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan ruang udara Flight Service Sector berupa fasilitas komunikasi HF-RDARA/MWARA
RDARA (14 unit)
MWARA(2 unit)

Jenis media/komunikasi AMS 
  1. Menggunakan radio frekwensi tingkat tinggi atau Very High Freuency (VHF) pada pita freuensi antara 118-136 Mhz.
  2. Menggunakan Radio frekwensi tingkat tinggi atau gelombang pendek atau High Freuency yang beroprasi pada pita 2850-22000 Khz.
Fasilitas atu Peralatan AMS
  1. VHF-A/G (Very High Freuency-Air to Ground atau Ground to Air)
  2. VHF-ER (Very High Feuency-Extended Range)
  3. VDL (VHF-Data Link)
  4. ATN (Aeronautical Telecommunication Network)
  5. HF SSB (High Freuency Single Side Band)
  6. ATIS
  7. VOICE RECORDER
  8. Radio Link
  9. Console Desk 

Friday, May 10, 2013


Propagasi Gelombang Radio

Gelombang radio merupakan gelombang eletromagnetik pada spektrum frekuensi radio, transmisi gelombang eletromagnetik diruang udara adalah sebagai gelombang transversal. gelombang dikarakterisasikan oleh frekuensi dan panjang gelombang V= f . lamda
V = Kecepatan (m/dt), diruang bebas v = c = 3x10m/dt
f = Frekuensi (Hz)
 lamda = Panjang Gelombang
Propagasi Line Of Sight (LOS)
pada ruang bebas gelombang elektomagnetik yang berasal dari antena pemancar menyebar langsung kesegala arah. arah propagasi dari antena menghasilkan vektor yang saling memotong dihasilkan dari medan listrik (E) dan medan magnet (H),polarisasi yang diterima antena idealnya harus sama dengan polarisasi yang dipancarkan,polarisasi yang di transmisikan sama dengan yang diterima.
Lintasan gelombang frekuensi radio pada prinsipnya bergerak secara garis lurus, dan dalam perjalanannya terjadi perubahan disebabkan antara lain :
  • sifat gelombang pada tiap band frekuensi;
  • sifat lapisan-lapisan atmosfer bumi;
  • keadaan lingkungan lintasan gelombang (topografi)
gelombang akan melintasi berbagai macam keadaan lingkungan sehingga dapat mengalami :
  • Defraksi (pembelokan)
  • Refleksi (pemantulan)
  • Refraksi (pembiasan/penyerapan)
sifat pengiriman gelombang elektomagnetik
  1. Ground Wave
  2. Space Wave
  3. Sky Wave

Spesifikasi Peralatan VHF-A/G

terdapat beberapa spesifikasi dari peralatan VHF-A/G diantaranya:
  • Range Frekuensi :  118 Mhz-136,975 Mhz
  • Power Pancaran :  < 25 Watt, 50 Watt, 100 Watt
  • Type Modulasi    :  Amplitudo Modulasi (AM)
  • Jenis Pancaran    :  Omni directional
  • Jenis Informasi    :  Voice
  • Propagasi           :   Line Of Sight (LOS)
  • Penunjang          :   console desk, Meteorologi System, Voice Recording 
Penggunaan Peralatan VHF-A/G
Aerodrome Control (ADC) Jarak Pelayanan 25 NM Flight Level FL 040
Approach Control Low (APP-L) jarak service 25 NM Flight Level FL 100
Approach Control Intermediate (APP-I) jarak service 40 Flight Level FL 150
Approach Control High (APP-H) jarak service 50 NM Flight Level FL 250
Area Control Service (Lower Air Space) (ACC-L) jarak service FIR Flight Level FL250
Flight Information Service (Lwer Air Space) (AFIS) jarak Service FIR Flight Level FL 250
VHF Area Control Service (Upper Air Space) (ACC-U) jarak service UIR Flight Level FL 450

VHF ADC di Indonesia
VHF APP di Indonesia

Wednesday, May 8, 2013


Pengertian VHF-A/G dalam dunia penerbangan

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
saya mulai menulis sedikit bahan untuk berbagi ilmu dengan pembaca, semoga bermanfaat dan apabila ada komentar dan saran silahkan pembaca postkan

DEFINISI VHF-A/G
VHF Air To Ground merupakan Aeronautical Mobile Services (AMS) yaitu peralatan komunikasi penerbangan dari darat keudara atau sebaliknya berupa informasi penerbangan dan pengaturan pergerakan pesawat termasuk pendaratan dan lepas landas digunakan di unit pelayanan ATS sebagai sarana komunikasi dengan pilot dipesawat udara.
komunikasi mempunyai peran penting untuk menentukan mutu/kualitas pelayanan lalu lintas udara (ATS),oleh karena itu ketersediaan dan kehandalan peralatan harus menjadi prioritas bagi pengelola bandara.
dalam konteks pelayanan lalu lintas penerbangan terdapat beberapa bagian atau unit pelayanan ATS antara lain:
  1. Aerodrome Flight Information Service (AFIS)
  2. Aerodrome Control Center (ADC)
  3. Approach Control Center (APP)
  4. Area Control Center (ACC) 



 Blok Diagram VHF-AG Tower Set



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here