Dalam referensi manual book Hughes Aircraft of Canada Limited Sistem Division, 1996, penulis mencoba untuk menguraikan secara singkat FDPS yang digunakan di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Flight Data Processing System adalah
suatu sistem yang memproses semua elemen informasi rencana penerbangan
seperti antara lain : menerbitkan atau mencetak strip data penerbangan,
informasi data, radar track, sistem penagihan (billing system)
dan kebutuhan terkait dengan pelayanan lalu lintas udara. Dalam
pemberian pelayanan lalu lintas udara, sistem harus dapat menerima,
mengolah, menyalurkan dan menampilkan data-data.
Pada bagian Sistem Overview diterangkan FDPS ini menerima sumber dari data tersebut antara lain :
a. Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN)
AFTN adalah jaringan telekomunikasi tetap penerbangan internasional. Sistem menerima data penerbangan AFTN melalui peralatan Automatic Message Switching Centre (AMSC).
b. Automated Dependent Surveillance (ADS)
Sistem
menerima ADS data melalui subsistem ADS yang sekarang ini disiapkan
oleh provider ARINC Aviation Sistem atau SITA. ARINC atau SITA mempunyai
sambungan data dari pesawat di ground sistem dengan menggunakan Air
Communications Addressing and Reporting Sistem (ACARS).
c. Global Positioning Sistem (GPS) satellite time signal
Sistem menerima sinyal waktu melalui satelit GPS.
d. Radar Equipment
Sistem menerima data radar dari berbagai sumber radar yang berbeda-beda.
e. Repetitive Flight Plans (RPL) database
Setiap operator dari perusahaan penerbangan menyiapkan data Repetitive Flight Plan (RPL) untuk dimasukkan ke dalam database.
Tipe-tipe data yang diolah :
a. Radar Data
Data
radar adalah informasi real time mengenai lokasi pesawat actual di
dalam penerbangan. Data radar membantu Controller untuk mengidentifikasi
pesawat dan menjaga keselamatan.
Sistem menerima data radar langsung dari sumber radar melalui interface antara lain :
1) Primary Surveillance Radar (PSR) – sinyal-sinyal radar yang dipantulkan kembali dari pesawat menunjukkan posisi pesawat yang tepat.
2) Secondary Surveillance Radar
(SSR) – data transponder dikirimkan dari pesawat sebagai jawaban dari
sinyal yang dikirimkan dari radar. Data dari transponder pesawat berisi
informasi mengenai pesawat, kecepatan pesawat dan posisi geografis dari
pesawat serta ketinggian jika pesawat mempunyai altimeter. Kode-kode
transponder dalam bentuk diskrit jika dalam kondisi Emergency atau
darurat pada pesawat IFR dan non diskrit pada pesawat VFR.
b. Flight Data
Data
penerbangan disiapkan oleh Controller dengan berbagai informasi tentang
operasi lalu lintas yang sedang berjalan dan juga yang akan
diantisipasi di dalam FIR. Data penerbangan terdiri dari berbagai
kategori :
1) Flight
plan data seperti kecepatan, ketinggian dan waktu keberangkatan dalam
satu rute, peralatan yang ada di pesawat, kemampuan pesawat dan
informasi lainnya.rinformasi-informasi ini dimasukkan ke dalam sistem
oleh pegawai ATC dan juga yang diperoleh dari sistem database RPL.
2) AFTN
flight data seperti pesan flight data, informasi tentang kondisi cuaca,
atau informasi lainnya yang berhubungan dengan penerbangan. Pesan-pesan
ini dipindahkan ke dan dari fasilitas-fasilitas ATC di dalam format
ICAO format.
3) Positional flight data dari ADS communication pada pesawat.
c. Weather Data
Sistem menerima data cuaca dan menampilkannya pada Workstation Controller dalam bentuk data meteorological text. Data tersebut dikirimkan melalui AFTN dan informasi mengenai wind, suhu, serta QNH.
d. Time Synchronization Data
Sinkronisasi clock, dimana sistem menerim sinyal waktu tersebut dari GPS.
e. Sistem Status Data
Sistem menerima laporan rutin mengenai kondisi sistem seperti perangkat keras, perangkat lunak hubungan ke subsistem eksternal.
Fungsi utama subsistem Flight Data Processor (FDP) adalah mengolah data rencana penerbangan (flight plan). Subsistem FDP
menerima data flight plan dari kedua sumber baik internal yaitu masukan
dari pemakai maupun sumber eksternal yang berasal dari pesan-pesan yang
diterima AFTN. Flight plan data yang saat ini dirubah dari informasi
yang diterima user interfaces dan external sources. FDP akan menyesuaikan pasangan setiap track yang baru dengan flight plan dari SSR code. FDP menjaga SSR code ke flight plan assignment dan validasi SSR code. Data flight plan data diatur oleh Flight Plan Manager.
Data
yang diproses oleh FDPS akan dipasangkan dengan radar data yang
diproses oleh RDPS yang kemudian menjadi flight data. Flight data
ditampilkan pada Workstation (WS) yang akan digunakan oleh pemandu lalu lintas udara.
Fungsi utama dari FDP subsistem adalah pemrosesan Flight Data komponen, antara lain :
a. Repetitive Flight Plan Manager
Memberikan akses Repetiitve flight plans
(RPLs). Akses tersebut antara lain kemampuan untuk menambah,
memodifikasi dan menghilangkan RPL, dan juga memasukkan data. RPL secara
otomatis diaktifkan untuk keberangkatan penerbangan. RPL disimpan untuk
keberangkatan penerbangan.
b. Airspace Manager
Mengatur
sektorisasi ruang udara saat ini termasuk pemetaan ruang udara dan juga
menyiapkan suatu kumpulan informasi pelayanan ruang udara saat ini.
Pemetaan ruang udara berdasarkan volume ke volumen ruang udara, volume
ruang udara ke sector dan sector ke posisi.
c. Event manager
Membuat dan menjaga informasi yang berhubungan dengan flight plan processing events dan juga kemampuan pelayanan dalam accessing dan updating events.
d. SSR code Manager
Mengatur alokasi, modifikasi dan de-alokasi SSR code.
e. Flight Plan Manager
Memberikan kontrol operasional keseluruhan pemrosesan flight data.
f. Konversi Rute
Rute
yang dimasukkan dirubah ke dalam jalur penerbangan yang kontinue dengan
menggunakan adaptatian data, dan informasi rute tersebut berisi rute
yang dimasukkan oleh user.
g. Perkiraan Trajectory
Kemampuan untuk penentuan ketinggian setiap rute tetap yang dikonversikan, dan menghitung Estimated Time Arrival (ETA) dari rute yang dikonversikan. Perkiraan trajectory menggunakan data performance pesawat, data elevasi aerodrome, aircraft cruising speed dan cruising level data. Dalam penghitungan ETA pada rute tetap yang dirubah, perkiraan trajectory menggunakan data angin, aircraft performance data, aircraft cruising speed dan fixed delay.
h. SSR Category Selection
Menentukan SSR code category. Pemilihan ketegori didasarkan pada keberangkatan penerbangan dan aerodrome tujuan.
i. Strip Manager
Melaksanakan fungsi kontrol yang berhubungan dengan flight strip printing. Fungsi ini termasuk pemilihan master workstation untuk masing-masing sektor, menjaga hubungan antara aerodromes dan koordinasi strip state, menjaga enroute koordinasi strip state, mengatur daftar printers yang ditentukan untuk mencetak masing-masing sektor, dan menentukan posting yang tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar